Sabtu, 18 Juni 2016

Cerita Dewasa - Perkosaan Ibu Muda: Rahma

Cerita Dewasa - Perkosaan Ibu Muda: Rahma | Pagi ini Jono memarkir mobilnya di depan sebuah rumah 2 tingkat di kawasan Bintaro. Mobil itu tentu saja dia dapat dari hasil merampok. Sekarang Jono sedang mengamati seorang wanita yang tinggal di rumah itu.

Wanita itu adalah Rahma, seorang ibu rumah tangga berusia sekitar 24 tahun. Rahma tinggal bersama suami dan 2 anaknya, 1 balita dan 1 masih bayi. Suami Rahma adalah seorang karyawan. Pada hari kerja, tinggal Rahma di rumah bersama kedua anaknya. Dalam kesehariannya, Rahma memakai jilbab jika sedang bepergian. Rahma cukup taat dalam beragama dan berpakaian sangat tertutup.

Sudah lewat beberapa Minggu semenjak Jono memperkosa seorang ibu muda di toilet tempat perbelanjaan. Waktu itu Jono sangat nekat melancarkan aksinya tanpa perencanaan matang. Nafsunya saat itu sudah mencapai ubun-ubun. Dia sangat beruntung berhasil memperkosa si ibu muda dan kabur tanpa jejak. Sejak saat itu, Jono memiliki hasrat untuk menyetubuhi seorang wanita yang memiliki ASI. Meminum air susu wanita cantik lalu memperkosanya adalah kenikmatan tersendiri yang tidak bisa dijelaskan bagi Jono. 

Dengan niatan yang sangat jahat, kini Jono berada di depan rumah Rahma si ibu muda berjilbab. 2 hari lalu, Jono melihat Rahma di sebuah pusat perbelanjaan di Bintaro. Dia tertegun dengan kecantikan wajah dan kemolekan tubuh Rahma yang saat itu sedang berbelanja sambil menggendong bayi. Karena melihat Rahma memiliki bayi, Jono membayangkan wanita itu pasti memiliki ASI yang cukup banyak. 

Jono langsung memutuskan bahwa Rahma adalah korban berikutnya. Maka Jono terus membuntuti Rahma hingga ke rumah. Jono telah mengamati rumah Rahma dalam 2 hari ini dan menunggu kesempatan yang tepat untuk menyekap Rahma. 

Rahma terlihat rapi dengan mengenakan atasan lengan panjang berwarna putih, rok abu-abu panjang, serta jilbab dengan motif bunga menutupi kepalanya. Dia telah bersiap mengantarkan anaknya yang masih balita ke sebuah play group di Bintaro. Anaknya yang masih bayi tidak lupa juga dibawanya. Rahma lalu menyalakan mobil dan pergi menyetir sendiri ke lokasi play group anaknya. Rumah Rahma pun kosong.

Melihat kondisi sekitar komplek yang sepi, Jono langsung keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah Rahma. Dipanjatnya pagar rumah yang setinggi orang dewasa dengan mudah. Jono telah membawa peralatan untuk membongkar pintu rumah. Dalam pengalamannya membongkar pintu rumah orang, Jono tidak pernah membongkar pintu rumah depan karena lebih beresiko terlihat orang yang lewat. Dia berjalan ke belakang rumah yang berisi halaman lalu menemukan pintu belakang rumah tersebut. Jono dengan cekatan melakukan pekerjaannya membongkar pintu. Hanya dalam 3 menit, pintu berhasil dibuka. Jono berjalan masuk ke rumah.

Bagian dalam rumah terlihat bersih dan rapi. Rahma tidak memiliki pembantu. Dia melakukan semua pekerjaan rumah sendiri. Sungguh ibu rumah tangga yang rajin. Jono mengamati tata letak ruangan di rumah Rahma. Di lantai 1 terdapat ruang keluarga dan kamar anak balita, dimana terdapat kasur kecil dan berbagai jenis mainan. Jono menaiki tangga dan tiba di lantai 2. Dia berjalan ke sebuah kamar yang merupakan kamar tidur Rahma dan suaminya. Dia membongkar lemari yang ada di sana kemudian menjarah beberapa perhiasan milik Rahma. 

Jono berjalan ke kasur pasangan suami istri. Di sebelahnya terdapat kasur kecil untuk bayi. Di meja rias dekat kasur, terdapat foto Rahma bersama suaminya. Di foto itu, tampak Rahma bermesraan dengan suaminya di sebuah pantai. Rahma yang terbalut jilbab terlihat mengenakan kaos hijau lengan panjang. Payudara Rahma menyembul di balik atasannya yang ketat itu. Jono terangsang melihat foto Rahma dan mulai membuka celananya. Dia mulai beronani di depan foto Rahma. Dibayangkan payudara Rahma yang padat itu diremas dan dihisap-hisap. Untuk menambah fantasinya, Jono mengambil bra putih di dalam lemari. Sambil menciumi bra Rahma, Jono terus beronani di depan foto Rahma sampai ejakulasi. Jono menyemprotkan spermanya di foto, mengenai bagian wajah dan dada Rahma di foto tersebut. Setelah puas, Jono membersihkan sperma di penisnya dengan bra milik Rahma lalu melemparkannya ke lantai. Kemudian dia berbaring di kasur sambil menunggu kepulangan Rahma.

Suara mobil terdengar dari luar. Jono memasang telinga dari lantai 2. Terdengar suara Rahma membuka kunci pintu depan. Rahma masuk ke dalam rumah , lalu mengunci pintu depan lagi. Ada suara bayi menangis. Rahma menenangkan bayinya sambil menggendongnya ke ruang keluarga.

Dengan langkah pelan, Jono mulai berjalan menuruni tangga ke ruang keluarga. Di sana tampak Rahma sedang duduk di sofa sambil menyalakan TV. Rahma mengangkat bagian kiri bajunya. Terlihat Rahma memakai bra berwarna putih. Kemudian dia mulai menyusui bayinya. Jono berjalan pelan tak terdengar dari arah belakang Rahma. 

Dari belakang Jono menyergap, mengarahkan sebilah golok tajam ke leher Rahma. Rahma tersentak menyadari keberadaan orang bersenjata tajam di rumahnya.

“Jangan teriak ya... Kalo lo berani teriak, gue habisin lo sama anak lo!” Ancam Jono.

“Ampun Pak... Jangan sakitin kami... Ambil aja barang-barang kami tapi jangan sakitin kami...” Rahma dalam keadaan tertekan berusaha meminta belas kasihan dari orang yang terus menodongkan golok ke arahnya.

“Ikutin aja perintah gue kalo lo mau selamat!” Kata Jono. Rahma mengangguk pasrah.

“Sekarang taruh anak lo di situ.” Jono menunjuk pinggiran sofa dengan goloknya.

Rahma masih menggendong bayinya. Si bayi telah tertidur dengan mulut masih menempel di puting ibunya. Rahma mengeluarkan putingnya dari mulut sang bayi. Terlihatlah payudara kiri Rahma oleh Jono. Jono menelan ludah. Rahma dengan cepat menutup payudaranya lagi dengan pakaiannya. Wajahnya menunduk dan memerah. Dia sangat malu bagian tubuhnya dilihat oleh orang asing. Dia juga takut orang yang di depannya mulai berpikir macam-macam setelah sekilas melihat payudaranya. Rahma segera menaruh bayinya di pinggir sofa. Setelah itu tangannya dengan reflek melingkari bagian dadanya karena ketakutan.

Tanpa basa-basi, Jono menarik kedua tangan Rahma ke belakang punggung kemudian mengikatnya dengan tali yang sudah dipersiapkan. Kini Rahma benar-benar tidak berdaya. Wajahnya semakin menegang karena ketakutan.

Bagian jilbab Rahma yang menutupi dada disingkap ke atas oleh Jono. Dengan tatapan penuh nafsu, Jono mengamati lekuk payudara di balik baju Rahma. Rahma menelan ludah melihat tatapan jahat Jono. Dia tak bisa membayangkan kejadian apa yang akan menimpanya.

Jono membiarkan jilbab Rahma tetap terpasang. Menurut Jono, ibu muda itu terlihat lebih suci dengan mengenakan jilbab. 

Kini tangan Jono mulai meremas-remas dada Rahma dari luar baju sambil mencium paksa bibir dan pipi Rahma. Dada Rahma terasa padat dan empuk. Puas meremas dari luar, tangan Jono menyusup ke dalam baju dan bra Rahma, memijat payudara Rahma dari dalam. Rahma mulai menangis mendapat pelecehan seksual seperti itu. 


“Gue mau nenen kayak anak lo.” Kata Jono yang langsung mengangkat baju dan bra Rahma ke atas, memperlihatkan sepasang buah dada yang cukup besar dengan puting kecoklatan. Mulut Jono langsung melahap payudara kiri Rahma, yang mana bekas menyusui bayinya. Jono menyedot ASI milik Rahma dengan kuat. Puas dengan payudara kiri, Jono pindah ke payudara kanan. Jono menyusu paksa terhadap Rahma sambil tangannya beronani. Mendapat perlakuan seperti itu, tubuh Rahma bergetar. Dia merasakan malu yang amat sangat. Dia merasa bersalah pada suaminya karena tidak bisa menjaga kehormatannya.

Setelah onani beberapa saat, Jono berdiri dan mengarahkan penisnya ke wajah Rahma.

“Sekarang isep kontol gue!” Paksa Jono. 

Rahma menggeleng sambil menutup mata. Jono mengambil kembali goloknya.

“Anak bayi lo gue cincang di depan lo ya?! Isep kontol gue gak lo?!” Jono semakin mengancam.

Rahma tidak punya pilihan selain menyelamatkan buah hatinya yang sedang tidur. Rahma membuka mulutnya pelan-pelan kemudian dengan cepat Jono memasukkan penisnya ke mulut Rahma. Lalu Jono menggerakkan kepala Rahma maju mundur untuk mengocok penisnya. Air mata membanjiri pipi Rahma. Melihat Rahma menangis, Jono malah semakin terangsang. Dia mempercepat kocokan penisnya di mulut ibu muda cantik itu.

Jono terus memperkosa mulut Rahma sampai mencapai klimaks, lalu ejakulasi di mulut Rahma.

“Telen! Ayo telen semua!” Dalam ancaman Jono, Rahma terpaksa menelan semua sperma Jono yang keluar. Kemudian Jono melepas penisnya dari mulut Rahma. Jono membersihkan sisa-sisa sperma di mulut Rahma dengan ujung jilbabnya yang masih terpasang.

Sambil istirahat sejenak, Jono menikmati pemandangan Rahma yang duduk di sofa menangis pilu di sebelah bayinya. Jiwa Rahma serasa tercabik-cabik. Pemandangan wanita menangis karena ternoda seperti itu membuat birahi Jono bangkit kembali. Belum selesai Rahma menangis, tubuhnya ditarik dan dibiarkan terlentang di lantai. Jono menyingkap rok abu-abu panjang Rahma sampai terlihat celana dalam putihnya. Betis dan paha Rahma terlihat putih mulus. Kemudian Jono menarik celana dalam Rahma sampai menggantung di mata kaki. Tampak vagina Rahma yang sekitarnya ditumbuhi rambut halus. Jono meraba-raba kulit paha Rahma yang halus sambil mencium dan menjilati vagina ibu muda itu. Tubuh Rahma mulai mengejang dan merasakan sensasi aneh. Setelah vagina Rahma cukup basah oleh jilatan Jono, Jono merentangkan kedua paha Rahma sampai selangkangannya terbuka lebar. Penis Jono mulai diarahkan mendekat ke vagina Rahma. 

Kepala penis Jono mulai menyentuh bibir vagina Rahma. Rahma yang sadar dirinya akan disetubuhi pria bejat ini melakukan perlawanan dengan menendangkan kakinya. 

“Heh! Diem gak lo! Inget kalo lo ngelawan, anak lo gue bunuh di depan lo!” Jono mulai geram.

Mendengar itu, Rahma terdiam. Sekarang dia sudah tidak lagi melakukan perlawanan. Jono kembali mengarahkan kepala penisnya ke bibir vagina Rahma. Dia menyodokkan pinggulnya dengan cepat. Penis Jono langsung tertancap sepenuhnya di dalam vagina Rahma. Liang kemaluan Rahma terasa rapat dan lembut meskipun Rahma telah melahirkan 2 orang anak.

Rahma hanya bisa menangis sejadinya ketika Jono terus menyodokkan penis ke dalam vaginanya. Jono menggerakan pinggulnya maju-mundur, mempercepat kocokan penisnya dalam vagina Rahma. Gesekan bagian dalam vagina Rahma terasa sangat nikmat.

Sambil mempercepat pompaan seksualnya, Jono membenamkan kepalanya di dada Rahma. Mulut Jono melahap puting Rahma, menghisap sisa ASI di payudaranya. Bagi Jono, memperkosa wanita cantik sambil meminum susunya adalah kenikmatan seksual yang tak tertandingi.

Rahma terus menangis di bawah tindihan Jono. Jono masih menghisap ASI Rahma dengan buas sambil terus menyodokkan penisnya di vagina Rahma. Jono semakin mempercepat pompaannya sampai akhirnya orgasme. Jono mengerang penuh kenikmatan. Penis Jono menyemburkan sperma yang sangat banyak di liang kewanitaan ibu muda itu. 

Mulut Rahma disumpal dengan celana dalamnya sendiri agar tidak bisa bersuara. Jono mengeluarkan kamera digitalnya. Dia mengambil beberapa foto Rahma yang telah diperkosa di samping bayinya. Rahma dalam keadaan setengah bugil dengan jilbab masih menutupi kepalanya. Jono mengambil foto untuk keperluan onani di kemudian hari dan juga sebagai alat ancaman untuk Rahma. Dia mengancam akan menyebarkan foto tersebut apabila Rahma melapor ke polisi. 

Rahma dengan perasaan sangat ternoda menangis di lantai. Jono pun kabur dari rumah itu setelah memuaskan nafsu laknatnya. 

Nafsu bejat Jono terpuaskan lagi. Dia semakin ketagihan memperkosa ibu muda

2 komentar:

  1. Giho Digale | stillcasino.com - SITUS GAMING
    Giho gioco digitale Digale, Situs Judi Slot 메리트카지노 Online, Bandar Slot sbobet ทางเข้า Online, Live Casino, Poker Online, Situs Agen Judi Bola, Casino, Judi Bola Online.

    BalasHapus